By: Safitrie Inge Ariani
Pahlawan itu layaknya akar pohon
tertancap, tertanam kuat dalam tanah
menahan berdirinya pohon nan rindang
Ia biarkan semua memuji dan mengagumi pohon,
merasakan manisnya buah
dan melupakannya yang terkubur dalam gelap
Pahlawan itu layaknya hujan
membiarkan rintiknya menghilang terserap,
kesejukannya direguk seluruh alam
Ia biarkan seisi semesta menyesap kesegarannya,
pepohonan tumbuh subur karenanya
dan melupakannya yang terbaur dalam tanah basah
Pahlawan tak ingin pujian
tak harap sanjungan
Berbuat dan menebar manfaat,
merasa bahagia dalam diam
Tuk Bapak, Ibu, dan semua pahlawan kehidupanku
yang berjuang tanpa pamrih,
Semoga Allah meninggikan derajatmu.
Banda Aceh,
10 November 2011
Pahlawan itu layaknya akar pohon
tertancap, tertanam kuat dalam tanah
menahan berdirinya pohon nan rindang
Ia biarkan semua memuji dan mengagumi pohon,
merasakan manisnya buah
dan melupakannya yang terkubur dalam gelap
Pahlawan itu layaknya hujan
membiarkan rintiknya menghilang terserap,
kesejukannya direguk seluruh alam
Ia biarkan seisi semesta menyesap kesegarannya,
pepohonan tumbuh subur karenanya
dan melupakannya yang terbaur dalam tanah basah
Pahlawan tak ingin pujian
tak harap sanjungan
Berbuat dan menebar manfaat,
merasa bahagia dalam diam
Tuk Bapak, Ibu, dan semua pahlawan kehidupanku
yang berjuang tanpa pamrih,
Semoga Allah meninggikan derajatmu.
Banda Aceh,
10 November 2011
0 komentar:
Posting Komentar